Berwisata Ke Pulau Piyainemo, Salah Satu Spot yang Paling Indah di Indonesia

Piyainemo - Berkunjung ke Raja Ampat, Papua Barat, belum lengkap jika tak mampir ke Piaynemo di Distrik Waigeo Barat Kepulauan. Di sinilah place paling instagrammable di Raja Ampat

Berkembangnya period electronic dan media sosial dalam satu dekade terakhir turut membantu berkembangnya tempat-tempat wisata di berbagai belahan dunia. Sebut saja Desa Gamcheon di Korea, Kuil Fushimi Inari di Kyoto hingga Machu Piccu di Peru, yang sering kita lihat berseliweran di feed Instagram, termasuk Piaynemo yang juga tergambar di uang kertas Rp 100 ribu.

Butuh waktu sekitar 1 jam 30 menit dari Waisai ke Piaynemo menggunakan speedboat. Jika cuaca sedang bagus, bisa lebih cepat. Sepanjang perjalanan kita disuguhi pemandangan pulau-pulau kecil dan batuan karst dengan air laut di sekitar yang tenang dan jernih berwarna biru.

Buat sebagian orang yang sudah dua tahun di rumah aja saat pandemi, disuguhkan pemandangan seperti itu seperti meminum sebotol air dingin saat kehausan di tengah gurun. Vitamin untuk jiwa dan pikiran.

Sama seperti tempat wisata lainnya, Raja Ampat juga mengalami dampak pandemi yang menghentikan sementara roda perekonomian. Namun seiring dengan condition zona hijau COVID-19, Raja Ampat dapat membangkitkan kembali pariwisata dengan sejumlah aturan protokol kesehatan.

Ada hikmah di balik keterpurukan Raja Ampat karena pandemi. Menurut Vice Head Of State Asia-Pacific Area Division Conservation International, Mark Erdman, ekologi di Raja Ampat pun membaik selama beberapa bulan belakangan.

Tingkat undersea noise, atau suara kebisingan dari kapal-kapal yang biasa mengangkut wisatawan berkurang. Hal tersebut membuat hewan-hewan laut yang sebelumnya bersembunyi pun muncul kembali.

"Kita lihat terumbu karang dan huge animals di Raja Ampat justru diberikan istirahat pada saat ada masa COVID-19. Di beberapa dive website yang dulu menjadi sangat crowded justru terumbu karang tumbuh dengan baik tanpa adanya scuba divers atau snorkelers," katanya pada Juni lalu.

Protokol Kesehatan di Raja Ampat.

Ketika kumparan mengunjungi Piaynemo pada Selasa (26/10) siang, pengunjung bisa check-in melalui aplikasi Peduli Lindungi dan menunjukkan sertifikat vaksin.

Hal ini sesuai Surat Edaran (SE) nomor 440/377/Setda tentang pelaksanaan Vaksinasi sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Kabupaten Raja Ampat resmi berlaku pada 3 Juli 2021. Di beberapa tempat menuju pintu masuk disediakan toilet dan tempat cuci tangan serta hand sanitizer.

Untuk menuju Top View Piaynemo, kamu harus mempersiapkan stamina, dan disarankan membawa air minum. Ada sekitar 320 anak tangga yang harus dinaiki untuk mendapatkan pemandangan terbaik. Namun kamu enggak perlu khawatir, karena ada beberapa titik pemberhentian untuk beristirahat atau mengambil napas sejenak.

Di bagian kanan dan kiri tangga, tumbuh pepohonan rindang. Beberapa bagian batang pohon menyembul di lantai tangga kayu. Menurut pemandu wisata kami, batang pohon-pohon tersebut memang dibiarkan tumbuh alami tanpa ditebang untuk menjaga kelestarian alam.

Begitu sampai di posisi puncak, peluh keringat yang menetes sepadan dengan pemandangan yang tersaji di depan mata. Ooh. Surga dunia. Nama Piaynemo berasal dari bahasa Biak, yang berarti sambungan antara kepala dan gagang tombak bertali yang digunakan untuk menangkap ikan.

Orang lokal menyebutnya harpun. Jika dilihat di peta, bentuk gugusan pulaunya memanjang seperti senjata dan terbagi dalam tiga bagian.

Sebagian pengunjung buru-buru mengeluarkan device dan kamera masing-masing. Mencari posisi terbaik untuk mengambil gambar dan direkam ke dalam memori. Kamu juga bisa langsung upgrade di media sosial karena jaringan net di puncak Piaynemo cukup kuat untuk salah satu carrier.

Setelah puas menikmati pemandangan dari puncak Piaynemo, kami memanjat tebing karang menuju ke puncak Telaga Bintang. View-nya nggak kalah keren tapi aksesnya lebih sulit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tradisi Unik Perang Tomat di Lembang Mirip Tradisi "La Tomatina" Di Spanyol

Ibunda Artis Irwansyah Meninggal Dunia Usai Terpapar Covid-19

Wisata Religius Menikmati Ukiran Masjid Asasi yang Menjadi Masjid Tertua di Padang Panjang